PENDEKATAN ANALISIS DAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR SISTEM INFORMASI

Sistem informasi sangatlah penting di dalam dunia bisnis ataupun sebuah organisasi. Dengan adanya sistem informasi proses bisnis atau pengolahan data menjadi lebih terstruktur. Apakah anda tahu bagaimana membangun suatu sistem informasi? Untuk membangun sistem informasi diperlukannya tahapan-tahapan awal berupa pendekatan dan perancangan pada sistem informasi tersebut. Di postingan kali ini kita bersama-sama akan mempelajari mengenai pendekatan analisis dan perancangan terstruktur sistem informasi. Langsung saja kita simak pembahasannya berikut ini.

source : www.youthmanual.com

A. PENDEKATAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
Analisis Sistem adalah teknik pemecahan masalah, beberapa pendeketatan pemecahan masalah antara lain :
  1. Analisis terstruktur, sebuah teknik berpusat pada proses yang digunakan untuk menganalisis sistem yang ada, kemudian mendefinisikan persyaratan-persyaratan bisnis untuk sistem lama dan baru atau keduanya.
  2. Analisis informasi dan pemodelan data, sebuah teknik berpusat pada data tetapi sensitif pada proses. Teknik ini digunakan untuk mengilustrasikan dan mensinkronkan data dan proses-proses sistem.
  3. Analisis Berorientasi Objek, sebuah teknik yang tidak memisahkan data dan proses dengan kata lain bepusat pada abstraksi dari objek-objek yang ada pada suatu sistem.
Analisis Terstruktur
Kosep Model :
  1. Model logika ( Logical Model), adalah reprentasi kenyataan nonteknis, yang menyatakan apa sebenarnya sistem tersebut dan apa yang dilakukannya. Dengan kata lain menggambarkan esensi suatu sistem, lebih dikenal dengan model konseptual atau model bisnis.
  2. Model Fisik ( Physical Model), adalah reprentasi kenyataan teknis dan nonteknis, yang menyatakan apa sebenarnya sistem tersebut, apa yang dilakukannya, serta bagaimana sistem tersebut diimplemtasikan secara fisik dan teknis.




Kegiatan analisis sistem cendurung lebih fokus pada model logika karena beberapa alasan sebagai berikut :
a. Model logika menghilangkan bias yang diakibatkan oleh cara pengimplementasian, dengan konsekuensinya meningkatkan kreaktifitas.
b. Model logika mengurangi resiko kehilangan persyaratan bisnis. Dengan memisahkan apa yang seharusnya dikerjakan dengan bagaimana sistem sistem akan mengerjakannya.
c. Model logika memungkinkan analisis berkomunikasi langsung dengan pengguna akhir dalam bahasa teknis maupun nonteknis. 
Pemodelan Proses (proses modelling), adalah teknik yang digunakan untuk mengelola dan mendokumentasikan proses sistem.
Tools dalam Pemodelan Proses, antara lain :
a.       Data Flow Diagram (DFD) / Diagram Arus Data (DAD)
b.      Flowchart System, Flowchart Dokumen
c.       Struktur Program
d.      Tabel Keputusan
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah Perangkat-perangkat analisis dan perancangan yg terstruktur sehingga memungkinkan penganalisis sistem dan memahami sistem serta subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian aliran data yg saling berkaitan.

Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :
  1. Diagram Konteks yaitu menggambarkan suatu lingkar besar yg dapat mewakili seluruh proses yg terdapat didalam suatu sistem
  2. Diagram Nol (Diagram Level  1) yaitu suatu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada didalamnya.
  3. Diagram rinci yaitu diagram yang menggunakan proses apa yang ada didalam diagram Nol.

Data Store

Data store itu yaitu dapat berupa suatu file atau sistem database dari suatu komputer, suatu arsip/dokumen, suatu agenda/buku.
Notasi DFD


Contoh penggunaan DFD :



B. PERANCANGAN TERSTRUKTUR SISTEM INFORMASI

Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.

Tujuan Utama Perancangan Sistem
  1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Perancangan Sistem Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)
•       - Metode  ini  diperkenalkan  pada  tahun  1970,  yang merupakan  hasil  turunan  dari  pemrograman terstruktur.  Metode  pengembangan  dengan  metode terstruktur  ini  terus  diperbaiki  sampai  akhirnya  dapat digunakan dalam dunia nyata.
•       - Teknik terstruktur merupakan pendekatan formal untuk memecahkan  masalah-masalah  dalam  aktivitas  bisnis menjadi  bagian-bagian  kecil  yang  dapat  diatur  dan berhubungan  untuk  kemudian  dapat  disatukan  kembali menjadi  satu  kesatuan  yang  dapat  dipergunakan  untuk memecahkan masalah.
•       - Perancangan terstruktur merupakan aktivitas mentransformasikan  hasil  analisis  kedalam  suatu  perencanaan  untuk  dapat diimplementasikan  (diotomasikan).  Pendekatan  terstruktur  dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques)  yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari  sistem  yang  dikembangkan  akan  diperoleh  sistem  yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
•        - Melalui  pendekatan  terstruktur,  permasalahan  yang  komplek  di organisasi  dapat  dipecahkan  dan  hasil  dari  sistem  akam  mudah untuk  dipelihara,  fleksibel,  lebih  memuaskan  pemakainya, mempunyai  dokumentasi  yang  baik,  tepat  waktu,  sesuai  dengan anggaran  biaya  pengembangan,  dapat  meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik(bebas kesalahan). 

•       Pada pendekatan terstruktur dibedakan atas duapendekatan yaitu :
•        - Pendekatan berorientasi proses
•        - Pendekatan beorientasi data

Ciri-Ciri Utama Pendekatan Terstruktur
•      1.  Merancang berdasar modul
       Modularisasi  adalah  proses  yang  membagi  suatu  sistem  menjadi 
       beberapa modul yang dapat beroperasi secara independen
•       2. Bekerja dengan pendekatan top-down
       Dimulai  dari  level  atas  (secara  global)  kemudian  diuraikan  sampai
       tingkat modul (rinci)
•       3. Dilakukan secara iterasi
       Dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak iterasi
       juga  akan  menurunkan  hasilnya  dan menunjukkan  bahwa  tahap
       sebelumnya tidak dilakukan dengan baik
•       4. Kegiatan dilakukan secara pararel
       Pengembangan  subsistem-subsistem  dapat  dilakukan  secara  pararel,
       sehingga akan memperpendek waktu pengembangan sistem

Kelebihan Perancangan Terstruktur
  1. Milestone  diperlihatkan  dengan  jelas  yang  memudahkan  dalam manajemen proyek
  2. SSAD  merupakan  pendekatan  visual,  ini  membuat  metode  ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
  3. Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
  4. SSAD  merupakan  metode  yang  diketahui  secara  umum  pada berbagai industry.
  5. SSAD  sudah  diterapkan  begitu  lama  sehingga  metode  ini  sudah matang dan layak untuk digunakan.
  6. SSAD  memungkinkan  untuk  melakukan  validasi  antara  berbagai kebutuhan

Kekurangan Perancangan Terstruktur
  1. SSAD  berorientasi  utama  pada  proses,  sehingga  mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
  2. Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
  3. Prinsip  dasar  SSAD  merupakan  pengembangan  non-terative (waterfall),  akan  tetapi  kebutuhan  akan  berubah  pada  setiap proses.
  4. Interaksi  antara  analisis  atau  pengguna  tidak  komprehensif, karena  sistem  telah  didefinisikan  dari  awal,  sehingga  tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru)
  5. Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool  yang  digunakan  untuk  mengkomunikasikan  dengan pengguna, sehingga sangat sliit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
  6. Pada  SAAD  sliit  sekali  untuk  memutuskan  ketika  ingin  menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
  7. SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
  8. SSAD  tidak  dapat  memenuhi  kebutuhan  terkait  bahasa
  9. pemrograman  berorientasi  obyek,  karena  metode  ini  memang didesain  untuk  mendukung  bahasa  pemrograman  terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002)
Tools Pendekatan Perancangan Terstruktur
  1. DFD (Data Flow Diagram )
  2. Kamus Data
  3. Entity Relationship Diagram (ERD)
  4. State Transition Diagram (STD).
 
Perbedaan Pendekatan Terstruktur dan Pendekatan Berorientasi Objek



 Sumber :
1. https://jalinas.staff.gunadarma.ac.id
2. https://robby_kurniawan.staff.gunadarma.ac.id
3. https://mylabschool.blogspot.co.id/2017/05/pengertian-dan-penjelasan-dfd-data-flow.html
4. http://bowol.blogspot.co.id/2010/03/pengertian-dan-langkah-langkah.html


Komentar